Assalamualaikum, teman-teman pembaca yang InyaAllah dirahmati Allah SWT. Kembali lagi di Serasi (Seputar Informasi Islami) yang kali ini akan membahas tentang “Kisah Uwais al-Qarni, pemuda istimewa yang sangat mematuhi ibunya”. Sebelum masuk ke dalam kisahnya, apakah teman-teman sudah mematuhi setiap perintah orang tua? Atau bahkan masih ada yang belum mematuhi perintah orang tua? Nah, dalam kisah yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang pentingnya mematuhi dan menggapai ridha orang tua demi kehidupan kita. Yuk, langsung saja kita simak kisah Uwais al-Qarni di bawah ini...
Uwais al-Qarni adalah seorang pemuda beriman yang berasal dari Yaman dan hidup bersama ibunya yang sudah tua renta. Juga uwais al-Qarni adalah pemuda yang mengidap sebuah penyakit kulit. Di suatu hari ibu Uwais al-Qarni berkata kepadanya, bahwa usia ibunya mungkin tidak akan panjang dan ibunya sangat ingin pergi haji ke Mekkah. Karena ibunya tidak akan mungkin kuat berjalan menuju Mekkah, karena mereka tidak punya unta. Maka terbesitlah ide di dalam otak Uwais al-Qarni, dia membeli seekor anak lembu, lalu setiap pagi dan sore hari digendonglah lembu tersebut menaiki dan menuruni bukit. Awalnya terasa berat, namun seiring berjalannya waktu lembu yang juga tumbuh besar tersebut tidak terasa berat lagi. Setelah 8 bulan melakukan hal tersebut, Uwais al-Qarni siap menggendong ibunya untuk pergi haji ke Mekkah. Selama haji, dia tetap menggendong ibunya dalam melaksanakan haji. Di suatu ketika, Uwais al-Qarni sangat ingin bertemu dengan Rasulullah, lalu ia meminta izin kepada ibunya, bahwa ia akan pergi menemui Rasulullah ke Madinah. Lalu sesampainya di rumah Rasullullah, sayangnya ia tak dapat berjumpa rasul dan hanya berjumpa dengan Aisyah. Awalnya Uwais al-Qarni berpikir akan menunggu sampai rasul kembali, tapii mengingat keadaan ibunya dirumah, ia memutuskan untuk kembali pulang dan tidak menunggu rasul. Pesan moral: Dari dua kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa apapun hal yang kita lakukan jika hal tersebut dilakukan dengan ikhlas dan sabar demi orang tua, hal tersebut akan berdampak baik bagi diri kita dalam mencapai ridha Allah juga. Penerapan sikap berbakti kepada orang tua demi mencapai ridho illahi dalam kehidupan sehari-hari:
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ “Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama . Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542). Sumber: https://rumaysho.com/10538-kisah-uwais-al-qarni-dan-baktinya-pada-orang-tua.html ▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒ #ForsipAlMadani #GenerasiAl-Khalil #Syiar_Al-Khalil #SeputarInformasiIslami #SERASI
0 Comments
Leave a Reply. |
CATATANMedia ini digunakan sebagai salah satu alternatif dakwah kampus via online. ARSIP
July 2024
KATEGORI |