Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Halo teman-teman pembaca semua? Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu dan diberi kemudahan dalam segala hal ya. Kembali lagi nih di SERASI (Seputar Informasi Islami). Hari ini SERASI akan membahas mengenai kegigihan ibadah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang patut banget kita teladani, yaitu Abbad Bin Bisyr. Abbad Bin Bisyr memiliki cerita yang sangat ikonik yang menjadi bukti kehebatan, keberanian, dan kegigihan beliau dalam menjaga ibadah-ibadahnya. Tak heran kalau banyak banget yang terkagum-kagum oleh kegigihan beliau. Yuk simak kisahnya! Kegigihan Ibadah sang Abbad Bin Bisyr Abbad Bin Bisyr merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari kalangan Anshar dan merupakan salah satu sahabat yang abid atau Ahli Ibadah. Abbad Bin Bisyr merupakan salah satu anggota pasukan perang Dzatu Riqa, yang mana kejadian pada malam tersebut menjadi bukti keberanian dan kegigihan seorang Abbad terhadap ibadahnya. Pada saat perang Dzatu Riqa, Nabi Muhammad SAW meminta pasukannya untuk bermalam di suatu tempat yang tidak bisa dikatakan tempat yang aman. Maka dari itu, Rasulullah SAW meminta Abbad Bin Bisyr dan Ammar Bin Yasir untuk menjadi penjaga pada malam tersebut selagi Rasulullah SAW dan pasukannya beristirahat. Malam itu, Abbad mengambil bagian untuk melaksanakan jaga malam sementara Ammar beristirahat, menggantikan Abbad. Mengambil kesempatan tersebut, Abbad melaksanakan sholat malam saat ia berjaga. Saat Abbad melaksanakan sholatnya, dari semak-semak di belakang Abbad terdapat salah satu tentara musuh yang bersiap menembak Abbad dengan anak panah. Musuh tersebut menembak anak panahnya ke Abbad, namun Abbad sama sekali tidak terusik, ia hanya mencabut anak panah tersebut kemudian melanjutkan shalatnya. Hal itu terjadi berkali-kali hingga Abbad menyelesaikan shalatnya. Setelah Abbad menyelesaikan shalatnya, ia membangunkan Ammar dan menceritakan kejadian tersebut. Ammar pun kaget dan ‘protes’ kepada Abbad sembari berkata “Mengapa engkau tidak membangunkanku?” Abbad pun menjawab “Aku sedang membaca Surat Al-Kahfi, aku tidak ingin memberhentikan shalatku, demi allah apabila bukan karena tugas yang diberikan rasul, niscaya aku akan biarkan jiwaku pergi daripada harus memberhentikan shalatku”. Apa Sih yang Bisa Dipetik? Apa sih memangnya yang bisa kita petik dari kisah Abbad Bin Bisyr? Kisah yang singkat ini tidak hanya menunjukkan kegigihan sang Abbad Bin Bisyr saja nih temen-temen, namun juga mengenai pernyataan beliau, yaitu “Aku akan biarkan jiwaku pergi apabila bukan karena tugas ini daripada harus memberhentikan shalatku”. Kalimat ini menunjukkan kegigihan beliau yang sangat besar terhadap ibadahnya. Abbad jauh lebih menerima ia harus bertemu dengan Allah SWT daripada harus memberhentikan ibadahnya agar dapat melawan balik musuh yang menyerangnya. Walaupun kedua pilihan ini memiliki keuntungan masing-masing, Abbad jauh lebih memilih Allah SWT dengan melanjutkan ibadahnya daripada memberhentikan shalatnya untuk melawan balik. Kegigihan ibadah seperti ini merupakan hal yang harus kita teladani dalam kehidupan sehari hari. Kita sebagai seorang muslim harus mengutamakan ibadah terlebih dahulu daripada kegiatan lainnya. Misalnya, saat ada rapat mengenai pekerjaan, tugas sekolah, atau organisasi, namun waktu shalat sudah masuk, kita sebagai seorang muslim yang taat harus shalat terlebih dahulu, sekalipun itu membuat kita telat hadir. Karena hukuman apabila kita tidak shalat lebih parah daripada hukuman apabila kita telat. Sekian materi SERASI hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya ya! Jangan lupa berdzikir, bershalawat, dan beribadah ya teman-teman! Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sumber: https://islam.nu.or.id/hikmah/abbad-bin-bisyr-tetap-melanjutkan-shalat-meski-terkena-anak-panah-fCK4l ▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒ #ForsipAlMadani #GenerasiAl-Khalil #Syiar_Al-Khalil #SeputarInformasiIslami #SERASI
0 Comments
Leave a Reply. |
CATATANMedia ini digunakan sebagai salah satu alternatif dakwah kampus via online. ARSIP
July 2024
KATEGORI |