di Serasi (Seputar Informasi Islami) yang kali ini akan membahas tentang “Kisah Sya’ban seorang sahabat nabi yang menyesali 3 perbuatan saat akhir hayatnya”. Nah, dalam kisah yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang pentingnya melakukan amalan dengan maksimal agar tidak menyesal nantinya. Yuk, langsung saja kita simak kisah Sya’ban di bawah ini...
Kisah Sya'ban RA memang unik dan terkenal di kalangan penduduk langit. Keputusannya untuk selalu mengambil posisi di pojok masjid saat itikaf dan shalat adalah tindakan yang sangat luar biasa. Ia melakukannya dengan tujuan untuk menjaga kesopanan dan menghormati hak dan ruang orang lain. Sikapnya yang rendah hati dan penuh perhatian ini memperlihatkan betapa besar rasa pengorbanan dan penghargaan Sya'ban terhadap sesama. Dalam artikel ini kita belajar dari kerendahan hatinya saat bersedekah dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran, simak artikel berikut. Kedermawanan Hati Sya'ban RA Di suatu pagi, saat sholat subuh berjamaah akan dimulai. Rasulullah SAW sibuk mencari dimana keberadaan Sya’ban, karena sejak kedatangan Rasul ke masjid beliau tidak menemukan Sya’ban. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjadi semakin khawatir ketika tidak ada yang melihat Sya'ban di masjid. Beliau mulai bertanya kepada para sahabat yang hadir, mencari tahu keberadaan teman mereka yang setia itu. Namun, tak seorang pun bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Rasulullah merasa gelisah dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Sya'ban selalu menjadi figur yang andal dan tak pernah melewatkan shalat berjamaah. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Rasulullah pun berdoa agar Sya'ban segera ditemukan dan dalam keadaan baik-baik saja. Untuk menunggu kehadiran Sya’ban shalat subuh pun ditunda. Namun karena Sya’ban belum kunjung datang akhirnya Rasulullah SAW memutuskan untuk melaksanakan salat berjamaah. Meski khawatir, Rasulullah SAW tetap mengutamakan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah. Setelah salat selesai, Rasulullah dan para sahabat masih merasa cemas karena Sya'ban belum dateng juga. Selepas shalat subuh Rasul pun bertanya kepada jamaah “Apakah ada yang mengetahui kabar Sya’ban” Namun tidak ada satupun yang menjawab Rasul memastikan kembali “Apa ada yang mengetahui rumah Sya’ban?”, seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan tau dimana rumah Sya’ban berada Perjalanan dari masjid ke rumah Sya’ban cukup lama dan memakan waktu sekitar 3 jam. Sesampainya di depan rumah Sya’ban, Rasul mengucapkan salam dan keluarlah wanita. “Benarkah ini rumah Sya’ban?” tanya Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. “Ya benar, ini rumah Sya’ban. Saya istrinya,” jawab wanita tersebut. “Bolekah kami menemui Sya’ban, yang tidak hadir salat Subuh di masjid pagi ini?” ucap Rasul. Dengan berlinangan air mata, istri Sya’ban menjawab “Beliau telah meninggal tadi pagi”. “Innalilahi Wainnailaihiroji’un,” jawab semuanya. Setelah itu , istri Sya’ban bertanya “Ya Rasulullah SAW asa sesuatu yang jadi pertanyaan bagi kami semua, menjelang kematianny adia berteriak tiga kali. Kami tidak paham apa maksudnya” “Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasulullah SAW. “Di masing-masing teriakannya, dia berucap kalimat ‘Aduh, kenapa tidak lebih jauh, aduh kenapa tidak yang baru, aduh kenapa tidak semua,” jawab istri Sya’ban. Rasulullah SAW pun melantunkan ayat yang terdapat surah Qaaf ayat 22: “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam” Sya’ban menyesal karena:
Hikmah Kisah Sya'ban Karena sesungguhnya pada suatu saat nanti, kita semua akan mati, akan menyesal dan tentu dengan kadar yang berbeda. Bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya, karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekuensi dari semua perbuatannya di dunia. Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah. Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan. Serta bersedekahlah dengan optimal karena sesungguhnya balasan dari Allah SWT pun lebih baik dari dunia seisinya.
0 Comments
Leave a Reply. |
CATATANMedia ini digunakan sebagai salah satu alternatif dakwah kampus via online. ARSIP
July 2024
KATEGORI |