Assalamualaikum, teman-teman pembaca yang InyaAllah dirahmati Allah SWT. Kembali lagi di Serasi (Seputar Informasi Islami) yang kali ini akan membahas tentang “Kisah Kejujuran”. Sebelum itu kira-kira pernahkah di dalam hati teman-teman merasa berat saat mengatakan suatu kebohongan? dan memilih untuk akhirnya mengakui kesalahan yang telah teman-teman perbuat?. Nah, jika pernah berarti teman-teman telah melakukan hal yang tepat sebab ada sebuah hadist yang berbunyi : “ Katakanlah yang benar meskipun itu pahit (berat untuk dikatakan).” (HR.Ibnu Hibban). Dalam kisah yang akan kita bahas kali ini juga menceritakan bagaimana seorang sahabat berani mengakui dan jujur terhadap kesalahan yang ia lakukan di hadapan Rasulullah, meskipun beliau harus menerima hukuman atas tindakannya. Yuk, langsung saja disimak sebuah Kisah Kejujuran Sahabat Nabi Ka'ab Bin Malik radhiyallahu'anhu.
Suatu saat, ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersama para sahabat dan kaum Muslimin dari Kota Madinah hendak berangkat menuju Perang Tabuk menghadapi pasukan Romawi. Ka'ab bin Malik tidak ikut dalam perang itu. Padahal, Ka'ab bin Malik tidak memiliki uzur saat itu. Sepulangnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersama pasukan kaum Muslimin ke Madinah, Ka'ab bin Malik pun menghadap kepada Rasulullah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan Ka'ab bin Malik untuk menunggu kabar berita yang akan datang berdasarkan wahyu Allah. Tidak hanya itu, Rasulullah pun melarang para sahabat yang lain untuk berbicara dengan Ka'ab bin Malik. Keadaan itu berlangsung selama 40 hari lamanya.Pada suatu saat selepas shalat subuh, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyampaikan sebuah berita gembira bahwasanya Allah menerima taubat Ka'ab bin Malik dan dua sahabat lainnya yang tidak turut serta dalam Perang Tabuk. Pesan moral : Ka'ab bin Malik bisa saja berbohong pada Rasul atas alasannya tidak ikut berperang agar citra baik nya tetap terjaga. Namun, ia yakin bahwa Allah maha mengetahui. Sama seperti hal nya kita yang hendak menghadapi ujian, sesulit apapun soal ujian yang kita hadapi jangan pernah berbuat curang dan mengaku telah mengerjakan nya sendiri hanya demi nilai dan citra baik diri kita. Berbuatlah sesuatu yang benar, walau pahit dan sulit. Penerapan bersikap jujur di dalam kehidupan sehari-hari : 1. Tidak menitip absen pada teman saat kita tidak bisa mengikuti perkuliahan di kampus. 2. Tidak mencontek saat ujian. 3. Mempergunakan dana yang didapatkan untuk mengadakan acara sebuah organisasi/ yang lain dengan bijak dan tidak menyelewengkannya untuk kebutuhan pribadi. 4. Meminta izin saat hendak meminjam dan mengambil barang orang lain. 5. Katakan alasan yang sebenarnya saat tidak bisa menghadiri undangan/ ajakan teman. Semoga bermanfaat, jangan lupa berdzikir dan bersholawat temen-temen. Sumber:https://kalam.sindonews.com/read/208368/70/kisah-kejujuran-kaab-bin-malik-yang-mengagumkan-1603635041 ▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒ #ForsipAlMadani #GenerasiAl-Khalil #Syiar_Al-Khalil #SeputarInformasiIslami #SERASI
1 Comment
Rahma Jenniva
4/8/2023 10:54:47
Masyaallah, syukron min😍
Reply
Leave a Reply. |
CATATANMedia ini digunakan sebagai salah satu alternatif dakwah kampus via online. ARSIP
July 2024
KATEGORI |